Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini adalah pintu menuju bulan Ramadlan. Siapa yang berupaya membiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan ini, ia akan akan menuai kesuksesan di bulan Ramadlan.
Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain, Sya’ban berasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang patut memperoleh perhatian dari kalangan kaum muslimin.
Diangkatnya Amal Manusia
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal manusia pada bulan ini ke langit. Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i).
Turun Ayat Sholawat Nabi
Salah satu keutamaan bulan Sya’ban adalah diturunkannya ayat tentang anjuran membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Shollallu alaihi wasallam pada bulan ini, yaitu ayat: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab;56)
Sya’ban, Bulan Al Quran
Bulan Sya’ban dinamakan juga bulan Al Quran, sebagaimana disebutkan dalam beberapa atsar. Memang membaca Al Quran selalu dianjurkan di setiap saat dan di mana pun tempatnya, namun ada saat-saat tertentu pembacaan Al Quran itu lebih dianjurkan seperti di bulan Ramadhan dan Sya’ban, atau di tempat-tempat khusus seperti Mekah, Roudloh dan lain sebagainya.
Syeh Ibn Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, “Kaum muslimin ketika memasuki bulan Sya’ban, mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Al Quran dan mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Pindah kiblat
Pada bulan Sya’ban, Qiblat berpindah dari Baitul Maqdis, Palistina ke Ka’bah, Mekah al Mukarromah. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari Beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti datangnya wahyu dari Rabbnya. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wata’ala mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah Subhanahu Wata’ala turun. “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah; 144)
Berikut ini, saya akan sarikan beberapa amalan bulan Sya’ban dari kitab Mafatihul Jinan (Kunci-Kunci Surga)-- ini yang saya tulis tidak lengkap, saya pilih yang rada enteng2 aja.
1. Setiap hari mengucapkan istighfar sebanyak 70 kali (astaghfirullaahal-ladzi laa ilaaha illal-Lah, huwar-rahmaanur-rahiim, al hayyul-qayyum, wa atuubu ilaih).
2. Setiap hari Kamis di bulan Sya’ban: sholat dua rakaat, tiap rakaat baca Al Fatihah dan 100 kali Al-Ikhlas. Selesai salam, baca sholawat (Allhumma sholli alaa Muhammad wa aali Muhammad) sebanyak 100 kali.
Pahala: Allah akan mengabulkan hajat (permohonan/doa) kita dan akan mengabulkan puasa yang kita lakukan di bulan Sya’ban ini.
3. Puasa 3 hari dalam bulan Sya'ban dan di malam harinya (setelah siangnya berpuasa) sholat sunnah sebanyak 11 rakaat (kayak sholat tahajud, 5 kali sholat--masing2 dua rokaat, ditambah satu rokaat witir), masing-masing baca Al Fatihah 1 kali dan Al Ikhlas 11 kali. Hari yang paling afdhal untuk puasa: hari pertama dan ketiga di bulan Sya’ban.
4. Malam ke-13: disunnahkan untuk sholat dua rokaat, masing2 baca Al Fatihah dan surat Yasin, Al Mulk, Al Ikhlas (kalau tidak hapal, ya kita sholat sambil pegang Quran atau letakkan Quran di atas meja di samping kita).
5. Malam ke-14: sholat yg no. 6 di atas dilakukan 2 kali (jadi keseluruhan ada 4 rokaat)
6. Malam ke-15: sholat yg no. 6 di atas dilakukan 3 kali (jadi keseluruhan ada 3 rokaat)
Barangsiapa yang melakukan amalan ini (no. 6,7,8), dia akan memperoleh keutamaan dari ketiga bulan mulia itu (jadi, ini amalan untuk bulan Rajab-Sya’ban-Ramadhan) dan Allah akan mengampuni seluruh dosanya kecuali dosa syirik/menyekutukan Tuhan
7. Sore hari ke-14 (berarti, menyambut malam ke-15), disunnahkan mandi (kayak mandi wajib itu loh, rambut juga dicuci), lalu sepanjang malam disunnahkan untuk sholat sunnah, baca Quran, dan zikir.
Salah satu zikir yang dianjurkan untuk dibaca pada malam ke-15: subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wal-Lahu akbar (sebanyak 100 kali)
Catatan: ini kan amalan sunnah, jadi, bisa dilakukan semampu kita. Misalnya, amalan no.6, kalau terasa berat, ya sudah, baca Al Ikhlas aja. Soal pahala biarlah urusan Allah. Yang jelas niatkan untuk mendekatkan diri pada Allah dan Rasul-Nya, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal ibadah kita. Yang penting, kita sudah berusaha menyiapkan mental dan fisik untuk menjalani bulan Ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOHON KOMENTARNYA!